Mengungkap Strategi Gudang Garam Saat Laba Menurun 7,9%

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penurunan Volume Penjualan Rokok di Gudang Garam

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengakui bahwa tingginya tarif cukai rokok yang ditetapkan pemerintah berdampak langsung terhadap volume penjualan rokok perseroan sepanjang semester pertama tahun ini. Hal ini juga menyebabkan penurunan laba bersih perusahaan. Direktur Gudang Garam, Heru Budiman, menjelaskan bahwa volume penjualan rokok turun sebesar 7,9% pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah rokok yang terjual mencapai 112,8 miliar batang, sedangkan pada paruh pertama tahun sebelumnya, jumlahnya mencapai 122,6 miliar batang.

Heru menyampaikan bahwa jika pemerintah kembali menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2025, maka perseroan akan melakukan penyesuaian harga. Namun, ia menyadari bahwa peningkatan harga tersebut bisa berpotensi mengurangi volume penjualan. "Kami akan menaikkan harga, risikonya ya penurunan volume [penjualan]," ujarnya dalam Public Expose Live 2025 Bursa Efek Indonesia.

Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat

Selama kebijakan cukai diterapkan, Heru melihat adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat. Banyak pengguna beralih ke produk Sigaret Kretek Mesin ilegal yang tidak dikenakan cukai. Produk ini jauh lebih murah dibandingkan Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang memiliki tarif cukai lebih tinggi. Meskipun tarif cukai SKT tiga kali lebih rendah dibandingkan SKM, segmen rokok ini tetap mengalami penurunan volume penjualan.

Pemerintah saat ini tengah berupaya mengendalikan tingkat konsumsi rokok melalui beberapa langkah, termasuk menaikkan tarif cukai dan membatasi penjualan rokok secara eceran. Kenaikan cukai rokok ini didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191/PMK.010/2022 tentang Perubahan Kedua atas PMK 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT). Aturan ini menyebabkan kenaikan harga jual minimal per batang serta tarif cukai, sehingga membuat harga rokok per bungkus menjadi lebih mahal. Rata-rata kenaikan cukai rokok mencapai 10% pada tahun 2023 dan 2024.

Laba Bersih Gudang Garam Menurun Signifikan

Laba bersih Gudang Garam pada semester pertama tahun ini mengalami penurunan signifikan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 117,16 miliar, turun sebesar 87,34% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 925,51 miliar. Pendapatan perseroan juga mengalami penurunan sebesar 11,30%, dari Rp 50,01 triliun menjadi Rp 44,36 triliun. Beban pokok pendapatan juga berkurang dari Rp 44,95 triliun menjadi Rp 40,58 triliun.

Penurunan pendapatan terjadi di seluruh segmen bisnis, antara lain: * Sigaret kretek mesin: dari Rp 44,53 triliun menjadi Rp 39,73 triliun * Sigaret kretek tangan: dari Rp 4,90 triliun menjadi Rp 3,94 triliun * Rokok klobot: dari Rp 5,45 miliar menjadi Rp 4,19 miliar * Kertas karton: dari Rp 472,63 miliar menjadi Rp 402,07 miliar * Pendapatan lainnya: dari Rp 103,4 miliar menjadi Rp 31,04 miliar

Namun, Gudang Garam berhasil mendapatkan pendapatan dari segmen konstruksi sebesar Rp 245,32 miliar, yang tidak diperoleh pada semester pertama tahun sebelumnya.

Pertanyaan Mengenai Dividen

Menanggapi pertanyaan mengenai yield dividen untuk tahun buku 2025, Heru menyatakan bahwa ia belum dapat memastikannya. Ia juga tidak memberikan penjelasan apakah perseroan tetap akan membagikan dividen atau tidak untuk tahun buku ini.

Pada tahun buku 2024, Gudang Garam membagikan dividen sebesar 962 miliar atau sekitar 98% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2024. Investor mendapatkan Rp 500 per saham. Sementara itu, untuk tahun buku 2023, perseroan memutuskan tidak membagikan dividen karena laba bersih digunakan untuk menambah modal kerja.

Harga saham GGRM pada perdagangan Jumat (12/9) ditutup naik 0,57% atau 50 poin ke level 8.850. Selama satu bulan terakhir, saham GGRM naik 2,92% dan terkoreksi sebanyak 32,44% sejak awal tahun.